Sosiologi Pendidikan

Pengertian Sosiologi Pendidikan

Pengertian Sosiologi Pendidikan
            Secara etomologis istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua perkataan yaitu sosiologi dan pendidikan. Maka sepintas jelas bahwa di dalam sosiologi pendidikan yang menjadi masalah sentralnya ialah aspek-aspek sosiiologi di dalam pendidikan. Hal ini disebabkan karena pada situasi pendidikan adalah situasi hubungan dan pergaulan sosial, yaitu hubungan dan pergaulan sosial antara pendidikan dengan anak didik, pendidik dengan pendidik, anak-anak dengan anak-anak pegawai dengan pendidikan, pegawai-pegawai dan anak-anak. hubungan tersebut diatas secara totalitas merupakan suatu unit keluarga (yakni keluarga sekolah) yang mana terdapat tumbuh berkembang di dalam masyarakat. Dengan kata lain, di dalam keluarga sekolah terdapat hubungan-hubungan dan pergaulan-pergaulan sosial yang timbale balik satu sama lain, saling pengaruh dan mempengaruhi, dan terjadi interaksi sosial. Secara kongkrit, di dalam sosiologi pendidikan terdapat kerjasama antara sosiologi dan pendidikan, yang mana mempergunakan prinsip-prinsip sosiologi di dalam seluruh proses pendidikan meliputi metode, organisasi sekolah, evaluasi pelajaran dan kegiatan-kegiatannya

Beberapa definisi sosiologi pendidikan yang dikutip oleh Abu Ahmadi oleh beberapa ahli:
1. H.P. Fairchild
 sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.

2. F.G Robbins
sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamijka proses pendidikan. Yang termasuk dalam pengertian struktur ini ialah teori dan filsafat pendidikan, system kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya itu dengan tata sosial masyarakat. sedangkan yang dimaksud dengan dinamika, ialah proses sosial dan cultural, proses perkembangan kepribadian, dan hubungan semuanya itu dengan proses pendidikan.

3. E. George Payne (bapak sosiologi pendidikan).
            “By Educational sosiologi we mean the science which describes and explains the institutions, social groups, and sosial processes, that is the social relationships in which or through which the individual gains and organizes experiences”.
Payne menekannkan, bahwa di dalam lembaga-lembaga, kelompok-kelompok sosial, proses sosial, terdapatlah apa yang dinamakan social relationship, hubungan-hubungan sosial ataupun secara tehnis disebut interaksi sosoial, di mana di dalam dan dengan interaksi sosial itu individu memperoleh dan mengorganisir pengalaman-pengalamannya. Inilah yang merupakan aspek-aspek atau prinsip-prinsip sosiologisnya.
kemudian Payne melanjutkan bahwa: “The social interdepencies include not nurely those in which the individual gains and organizes his experiences as a child, but also thoses social groups and processes in which he must function in adult life. These social relationship are for theremore regarded particulary inrelation to the educational system in its evolution and changing finction”.
Jadi bukan saja pada anank-anak tetapi juga pada orang-orang dewasa, kelompok-kelompok sosial, bahkan pada proses sosial pun, bahwa sinteraksi sosial itu membentuk tingkah laku manusia, secara tertentu dianggap sebagai system pendidikan yang berkembang terus. Artinya setiap kali didapati kondisi dan situasi baru, haruslah ada interaksi sosial yang baru dan seolah-olah individu-individu itu belajar berinteraksi sosial. Inilah yang merupakan prinsip paedagoginya.

4. Charles A. Ellwood
             Sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau  menuju untuk melahirkan maksud hubungan-hubungan antara semua pokok-pokok masalah antara proses pendidikan dan proses sosial. (Education sociology is the science which aims to reveal the connections at all points between the educative process and the social process).

5. Ellwood
            sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses belajar dan mempelajari antara orang yang satu dengan orang yang lain (Education sociology should be centered about the process of inter-learning-learning from one another).

6. E.B. Reuter            
sosiologi pendidikan mempunyai kewajiban untuk menganalisa evolusi dari lembaga-lembaga pendidikan dalam hubungannya dengan perkembangan manusia, dan dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari lembaga pendidikan yang menentukan kepribadian sosial dari tiap-tiap individu. Jadi prinsipnya antara individu dengan lembaga-lembaga sosial itu selalu saling pengaruh-mempengaruhi (process of social interaction).

7. W. Dodson
menegaskan, bahwa Education sociology is interested in the impact of the total cultural milieu in which and through which experience in the acquired and organized. It is interested in the school but recognizes it a small part of the total. Education sociology is particularly interested in finding out how to manipulate the educational process (social control) to achieve better personality development.
Jadi, Dodson berpendapat bahwa sosiologi pendidikan itu mempersoalkan pertemuan dan percampuran daripada lingkungan sekitar kebudayaan secara totalitas, di mana dalam dan dengan begitu maka terbentuklah tingkahlaku, dan sekolah dianggap sebagian daripada total cultural milieu, sedangkan sosiologi pendidikan memperbincangkan dan berusaha menemukan bagaimana memanipulasi proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian. Dengan begitu, studi sosiologi pendidikan yang memadai harus mencakup pengertian tentang individu dan leingkungan sosialnya, di mana individu dan lingkungan sosial tadi tidaklah berdiri sendiri, tetapi terjalinlah hubungan timbale balik antara keduanya.

8. Abu Ahmadi
 sosiologi pendidikan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan (dari ilmu jiwa pendidikan) yang membahas proses interaksi sosioal anak-anak mulai dari keluarga, masa sekolah sampai dewasa serta dengan kondisi-kondisi sosio kulturil yang terdapat di dalam masyarakat dan negaranya.
tegasnya: proses interaksi sosial yang diselidiki itu mulai dari bayi di dalam keluarga, masa kanak-kanak dan prasekolah lengkap dengan kelompok-kelompok permainannya, masa sekolah di sini meliputi masa lengkap dengan factor-faktor sosio-kulturil yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anank didik, secara prinsipil ialah kebudayaan dan kepribadian nasionalnya. Bagi kita bangsa Indonesia, tidal lain daripada system pendidikan nasionalnya dan kebudayaan serta kepribadian nasional Indonesia yang semuanya adalah dijiwai dan untuk merealisir cita-cita negara Pancasila. atau secara singkat, sosiologi pendidikan ilah tinjauan sosiologisnya terhadap proses pendidikan dan pengajaran.

9. George S. Herrington
mengemukakan lima macam tujuan sosiologi pendidikan:
a. to understand the role of the reacher in the community and the school as an instrument of social progress and social factors affecting school.
b. To understand the democratic ideologies, our culture and economic and social trends in relation to both formal and informal educational agencies.
c. To understand social forces and their effects upon individuals.
d. To socialize the curriculum, and
e. To use techniques of research and critical thinking to achieve theses aims.

10. Abu Ahmadi
ada 7 macam tujuan daripada sosiologi pendidikan di Indonesia
a. Berusaha memahami peranan sosiologi daripada kegiatan sekolah terhadap masyarakat, teurtama apabila sekolah ditinjau dari segi kegiatan intelektual. Dengan begitu, sekolah harus bias menjadi suri tauladan di dalam masyarakat sekitarnya dan lebih luas lagi, atau dengan singkat mengadakan sosialisasi intelektual untuk memajukan kehidupan di dalam masyarakat.
b. Untuk memahami seberapa jauhkah guru dapat membina kegaitan sosial anak didiknya untuk mengembangkan kepribadian anak.
c. Untuk mengetahui pembinaan ideology Pancasila dan kebudayaan nasional Indonesia di Lingkungan pendidikan dan pengajaran.
d. Untuk mengadakan integrasi kurikulum pendidikan dengan masyarakat sekitarnya agar supaya pendidikan mempunyai kegunaan praktis di dalam masyarakat, dan negara seluruhnya.
e. Untuk menyellidiki factor-faktor kekuatan masyarakat, yang bias menstimulir pertumbuuhan dan perkembangan kepribadian anak.
f. Memberi sumbangan yang positif terhadap perkembangan ilmu pendidikan
g. Memberi pegangan terhadap penggunaan prinsi-prinsip soisologi untuk mengadakan sosiologi sikap dan kepribadian anak didik.
Pengertian sosiologi pendidikan menurut Sudardja Adiwikarta merupakan interpretasi dan aplikasi prinsip-prinsip sosiologi terhadap salah satu pranata sosial, yaitu pendidikan. Ia mempelajari struktur dan proses sosial yang terjadi dalam pranatas pendidikan


Comments

Popular posts from this blog

Makalah Agama Hindu

SOSIOLOGI PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI (E George Payne)

DARSANA WAISISEKA