SOSIOLOGI PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI (E George Payne)


SOSIOLOGI PENDIDIKAN
MENURUT PARA AHLI (E George Payne)



Di Susun Oleh :

GEDE ADI ARYAWAN   (141 111 47)
NI KADEK ARDIANI   (141 111 43)

STAHN GDE PUJA MATARAM
TAHUN AJARAN 2014



1.      Sosiologi

                   Sosiologi mempelajari hubungan timbal balik antara individu dengan individu, idividu dengan kelompok dan kelompok dengan masyarakat. Yap, objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Kita dalam mempertahankan dan memenuhi kebutuhan hidupnya perlu melakukan interaksi dengan yang lain. Nah sosilogi mempelajari hal tersebut dengan memberikan gambaran realitias sosial secara ilmiah dengan maksud untuk membantu untuk meyelesaikan masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat.

Nah, bagi sobat yang baru mempelajari sosiologi dan ingin tahu banyak mengenai apa sih sosiologi itu, Zona Siswa pada kesempatan kali ini mencoba menyajikan Pengertian Sosiologi Lengkap di sini. Semoga dari artikel tersebut di bawah ini bisa bermanfaat bagi sobat sekalian. Yuk, check this out!!!

2.
Pengertian Sosiologi

               Istilah sosiologi pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf asal Perancis bernama Auguste Comte dalam bukunya Cours de la Philosovie Positive. Orang yang dikenal dengan bapak sosilogi tersebut  menyebut sosiolog adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Kata sosiologi sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu 'socius' yang berarti teman atau kawan dan 'logos' yang berarti ilmu pengetahuan.

Disebutkan oleh Auguste Comte di atas yang menyatakan sosiologi merupakan ilmu pengetahuan. Sebuah pengetahuan dikatakan sebagai ilmu apabila mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan pada penelitian yang ilmiah. Sosiologi dapat dikatakan sebagai ilmu sejauh sosiologi mendasarkan penelaahannya pada bukti-bukti ilmiah dan metode-metode ilmiah.

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari jaringan hubungan antara manusia dalam bermasyarakat. Sedangkan secara luas sosiologi merupakan ilmu pengetahuan tentang masyarakat dimana sosiologi mempelajari masyarakat sebagai kompleks kekuatan, hubugan, jaraingan iteraksi, serta sebagai kompleks lembaga/penata.




3.      Pengertian Sosiologi Pendidikan
Secara etomologis istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua perkataan yaitu sosiologi dan pendidikan. Maka sepintas jelas bahwa di dalam sosiologi pendidikan yang menjadi masalah sentralnya ialah aspek-aspek sosiiologi di dalam pendidikan. Hal ini disebabkan karena pada situasi pendidikan adalah situasi hubungan dan pergaulan sosial, yaitu hubungan dan pergaulan sosial antara pendidikan dengan anak didik, pendidik dengan pendidik, anak-anak dengan anak-anak pegawai dengan pendidikan, pegawai-pegawai dan anak-anak. hubungan tersebut diatas secara totalitas merupakan suatu unit keluarga (yakni keluarga sekolah) yang mana terdapat tumbuh berkembang di dalam masyarakat. Dengan kata lain, di dalam keluarga sekolah terdapat hubungan-hubungan dan pergaulan-pergaulan sosial yang timbale balik satu sama lain, saling pengaruh dan mempengaruhi, dan terjadi interaksi sosial. Secara kongkrit, di dalam sosiologi pendidikan terdapat kerjasama antara sosiologi dan pendidikan, yang mana mempergunakan prinsip-prinsip sosiologi di dalam seluruh proses pendidikan meliputi metode, organisasi sekolah, evaluasi pelajaran dan kegiatan-kegiatannya

4.  E George Payne (bapak      sosiologi pendidikan).

            “By Educational sosiologi we mean the science which describes and explains the institutions, social groups, and sosial processes, that is the social relationships in which or through which the individual gains and organizes experiences”.
Payne menekannkan, bahwa di dalam lembaga-lembaga, kelompok-kelompok sosial, proses sosial, terdapatlah apa yang dinamakan social relationship, hubungan-hubungan sosial ataupun secara tehnis disebut interaksi sosoial, di mana di dalam dan dengan interaksi sosial itu individu memperoleh dan mengorganisir pengalaman-pengalamannya. Inilah yang merupakan aspek-aspek atau prinsip-prinsip sosiologisnya.
kemudian Payne melanjutkan bahwa: “The social interdepencies include not nurely those in which the individual gains and organizes his experiences as a child, but also thoses social groups and processes in which he must function in adult life. These social relationship are for theremore regarded particulary inrelation to the educational system in its evolution and changing finction”.
Jadi bukan saja pada anank-anak tetapi juga pada orang-orang dewasa, kelompok-kelompok sosial, bahkan pada proses sosial pun, bahwa sinteraksi sosial itu membentuk tingkah laku manusia, secara tertentu dianggap sebagai system pendidikan yang berkembang terus. Artinya setiap kali didapati kondisi dan situasi baru, haruslah ada interaksi sosial yang baru dan seolah-olah individu-individu itu belajar berinteraksi sosial. Inilah yang merupakan prinsip paedagoginya.



Comments

Popular posts from this blog

Makalah Agama Hindu

DARSANA WAISISEKA