Posts

Showing posts from January, 2017

Makna Dari Hari Tumpek Warige

Image
Tumpek Warige UMAT Hindu setiap enam bulan sekali selalu diingatkan betapa pentingnya melestarikan lingkungan (tumbuh-tumbuhan), melalui perayaan Tumpek Uduh atau Tumpek Pengatag atau sering juga disebut Tumpek Bubuh dan Tumpek Wariga. Tumpek Bubuh yang siklusnya datang setiap 210 hari itu kembali diperingati secara ritual oleh umat Hindu, Sabtu Kliwon Wuku Wariga ini. Prosesi ini digelar sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Ida Sang Hyang Widi, Tuhan Yang Mahakuasa, dalam manifestasinya sebagai Dewa Sangkara, karena umat telah diberkahi tumbuh-tumbuhan sebagai sumber makanan. Di Bali, perayaan Tumpek Wariga dilakukan dalam bentuk ritual yang menggunakan bebantenan dengan materi pokok berupa bubur. Apa makna perayaan Tumpek Wariga? Dosen Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar Drs. Wayan Budi Utama, Jumat (16/4) kemarin mengatakan, secara filosofi ritual Tumpek Wariga ini sebagai ungkapan rasa syukur atas segala karunia Hyang Widhi Wasa berupa berbagai jenis makanan

Makna Dari Hari Tumpek Wayang

Image
wayang Upacara Tumpek Wayang jatuh setiap 6 bulan (210 hari) sekali menurut kalender Bali jatuh pada Hari Sabtu / Saniscara Kliwon Wuku Wayang. Menurut tradisi di Bali, seorang anak yang lahir pada Wuku Wayang harus melukat dengan Tirta Wayang Sapuh Leger. Tumpek wayang erat kaitannya dengan cerita Rare Kumara yang ingin dimakan oleh Batara Kala, karena Rare Kumara lahir bertepatan dengan Wuku Wayang. Dalam Cerita Wayang Lakon Sapu Leger, diceritakan Dewa Kala akan memakan segala yang lahir pada wuku wayang (menurut kalender Bali) atau yang berjalan tengah hari tepat wuku wayang. Atas petunjuk ayahandanya Dewa Siwa, Dewa Kala mengetahui bahwa Dewa Rare Kumara putra bungsu dari Dewa Siwa lahir pada wuku wayang. Pada suatu hari bertepatan pada wuku wayang, Dewa Rare Kumara dikejar oleh Dewa Kala hendak dimakannya. Dewa Rare Kumara lari kesana ke mari menghindarkan dirinya dari tangkapan Dewa Kala. Ketika tengah hari tepat, dan dalam keadaan terengah-engah kepayahan