Makna Dari Hari Tumpek Warige
Tumpek Warige UMAT Hindu setiap enam bulan sekali selalu diingatkan betapa pentingnya melestarikan lingkungan (tumbuh-tumbuhan), melalui perayaan Tumpek Uduh atau Tumpek Pengatag atau sering juga disebut Tumpek Bubuh dan Tumpek Wariga. Tumpek Bubuh yang siklusnya datang setiap 210 hari itu kembali diperingati secara ritual oleh umat Hindu, Sabtu Kliwon Wuku Wariga ini. Prosesi ini digelar sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Ida Sang Hyang Widi, Tuhan Yang Mahakuasa, dalam manifestasinya sebagai Dewa Sangkara, karena umat telah diberkahi tumbuh-tumbuhan sebagai sumber makanan. Di Bali, perayaan Tumpek Wariga dilakukan dalam bentuk ritual yang menggunakan bebantenan dengan materi pokok berupa bubur. Apa makna perayaan Tumpek Wariga? Dosen Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar Drs. Wayan Budi Utama, Jumat (16/4) kemarin mengatakan, secara filosofi ritual Tumpek Wariga ini sebagai ungkapan rasa syukur atas segala karunia Hyang Widhi Wasa berupa berbagai jenis makanan